top of page

CAMP GSM GKI CITRA 1

16 Jun 2024

Seperti tahun-tahun sebelumnya di Komisi Anak, Camp GSM dan ASM diselenggarakan secara bergantian setiap 2 tahun sekali. Pada tahun ini, gantian GSM yang mengadakan Camp dengan tema, “Collaboration”. Untuk lagu tema, GSM memilih lagu “Bertumbuh Dalam Kasih”, lagu yang diciptakan oleh Franky Sihombing, Viona Paays, dan Sidney Mohede. 


Tema “Collaboration”, atau berkolaborasi, adalah tema yang sudah lama dipahami oleh sebagian besar dari kita. Mungkin kita bertanya-tanya, apakah yang sulit untuk berkolaborasi? Pastinya, semua GSM sudah bekerjasama satu sama lain selama bertahun-tahun, baik dalam kegiatan mengajar di Sekolah Minggu, maupun dalam acara-acara khusus seperti kepanitiaan Paskah, Natal, Kenaikan Kelas, dsb. Kalau kita sudah terlihat bisa bekerjasama, mestinya semuanya sudah dapat berkolaborasi dengan baik. Kenyataannya tidak seperti itu. Kolaborasi membutuhkan initisiatif. 


Pada kesempatan kali ini, Panitia Camp GSM 2024 bekerjasama dengan Ibu Pdt. Em. Ellisabeth Hasikin dan Bapak Tommy Kastanja, ingin menggali lebih dalam konsep kolaborasi. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengukuran “Style Profile” dari masing-masing GSM. Sistem “Style Profile” yang ditemukan oleh Dr. Susan Gilmore dan Dr. Patrick Fraleigh adalah sistem profiling yang ditujukan untuk menemukan bagaimana setiap orang melakukan sesuatu, seperti gaya kerja dalam kelompok, berkomunikasi, dan corak pikir dalam situasi normal dan dalam situasi “stres”. Kami mengucap syukur atas bantuan dari Bapak Tommy dan Ibu EH yang melakukan analisis Style Profile atas keseluruhan 40 peserta Camp dan membahasnya pada acara camp ini. 


Pada dasarnya, “Style Profile” menemukan 4 karakter yang berbeda dalam berpikir, berkomunikasi, dan berkerjasama dalam kelompok: (i) Harmoni; (ii) Analis; (iii) Action; (iv) Idealis. Untuk menemukan karakter dari setiap GSM, pertama-tama setiap GSM menjawab pertanyaan survei di hari Minggu, 9 Juni 2024. Kemudian, Bapak Tommy melakukan analisa dari setiap jawaban yang dilakukan oleh setiap GSM. 


Pada tanggal 16 Juni 2024, GSM berangkat pada jam 12 siang setelah menyelesaikan tugas mengajar. Kami tiba di Wisma Cengkih pada jam 2 sore. Setelah tiba, kami mulai dengan pembagian kelompok dan ice-breaking games. Setiap kelompok juga diberikan tugas untuk melayani GSM pada saat makan pagi, makan siang, dan makan malam. Panitia sudah menyiapkan seragam untuk tugas ini. 


Pada hari kedua, kami harus bangun pagi sekali. Sebagai persiapan untuk aktivitas dalam Sesi 3, setiap kelompok harus mengumpulkan peralatan untuk membuat lampion dari tali rami. Lampion ini kemudian akan diberikan lampu dan disusun untuk membentuk susunan 6 lampion bertuliskan “GSM PC 1”. Untuk mendapatkan bahan-bahan ini, setiap kelompok harus mencari dari trekking menuju air terjun dan di sekitar lokasi Wisma Cengkih. Untuk trekking ini, kami mulai berjalan pukul 6.30 pagi dan baru kembali ke lokasi pukul 11.00. Perjalanannya sangat seru, dipastikan banyak foto-foto dan kami juga turun ke dalam danau kecil dimana terdapat air terjun.


Setelah kami kembali dari air terjun, dalam Sesi 2 dengan tema “The Art of Letting Go”, Bapak Tommy membahas mengenai Style Profile dan hasil pengukuran dari setiap GSM. Hasilnya: 57% tipe Idealis, 17% tipe Action, 8% tipe Analis, dan 8% tipe Harmoni. Masing-masing tipe memiliki cara berpikir dan berkomunikasi yang berbeda dan hal ini yang sering/dapat menimbulkan “gesekan” pada saat kita berkolaborasi. Pada saat yang sama, masing-masing tipe memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri-sendiri. Oleh karena itu, untuk dapat berkolaborasi dengan baik, penyusunan anggota tim dan bagaimana masing-masing saling berinisiatif untuk mengerti dan saling mengisi satu sama lain menjadi penting.


Sesi 2 ditutup dengan aktivitas membuat lampion dari tali rami. Setiap kelompok mulai membuat lampion dari tali rami, balon, lem. Karena waktu yang “mepet”, setiap kelompok saling berkolaborasi untuk mengeringkan lampion dengan menggunakan hair dryer. Pak Benny kemudian ditugaskan oleh seluruh kelompok untuk menyusun sistem kelistrikan dan lampu untuk 6 buah lampion yang dibuat oleh 6 kelompok. Masing-masing lampion diberikan 1 huruf untuk menghasilkan susunan lampion bertuliskan: GSM PC1. Hasilnya impressive! 


Pada sesi 3 (terakhir) bertemakan “The Power to Move On”, Ibu EH dan Bapak Tommy menutup keseluruhan Camp GSM dengan mengingatkan bahwa The Power to Move On dalam berkolaborasi adalah dengan empati. Sebagai Latihan terakhir untuk berkolaborasi, setiap kelompok diberikan tugas untuk membuat jembatan dari koran, dimana jembatan tersebut harus dapat dilewati oleh bola sepakbola di bagian bawahnya, dan di bagian atas dapat diletakkan beban berupa buku. Jembatan yang dapat menahan buku dengan jumlah terbanyak adalah pemenangnya. 


Begitulah laporan Liputan Camp GSM 2024. Sampai bertemu di laporan liputan berikutnya!











© 2024 by Developer GKI Citra 1

Powered and secured by Sie Digital GKI Citra 1

bottom of page